Dari Silsilah Guru Semestinya NU Menghormati HT - Umroh Bulan Ramadlan

Dari Silsilah Guru Semestinya NU Menghormati HT - Umroh Bulan Ramadlan

Umroh Bulan Ramadlan :: Dari Silsilah Guru Semestinya NU Menghormati HT - Umroh Bulan Ramadlan
Mungkin masih banyak yang tidak tahu bahwasanya KH Hasyim Asy'ari adalah santri dari kakek pendiri Hizbut Tahrir (HT) Taqiyuddin An-Nabahani bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf An-Nabhani.

KH Hasyim Asy'ari berguru kepada Syaikh Yusuf An-Nabhani yang mana Syaikh Yusuf An-Nabhani ini mempunyai anak cucu yang bernama Taqiyuddin An-Nabahani sang pendiri Hizbut Tahrir.

Kalau melihat hal ini seharus warga NU itu tidak membenci HT, seharusnya mereka menghormati, dan Alhamdulillah saya tidak pernah mencaci HT dan Alhamdulillah saya tidak pernah membakar kalimat tauhid gara gara kebencian yang berlebih hehe..

untuk lebih jelasnya mengenai silsilah kedua pendiri organisasi NU dan HT mari kita lihat artikel hasil copas saya dibawah ini:

Kakek Gusdur Adalah Murid kakek Pendiri Hizbut Tahrir

Hizbut Tahrir (HT) didirikan oleh cucu dari guru kakek Gus Dur yaitu Sheikh Taqiyuddin An-Nabahani bin Ibrahim bin Musthafa bin Ismail bin Yusuf An-Nabhani. Nahdlatul Ulama (NU) lebih dulu berdiri jauh sebelum HT. Guru KH Hasyim Asy'ari selain Syaikh Yusuf saat mondok di Makkah adalah Syaikh al-Allamah Abdul Hamid al-Darutsani dan Syaikh Muhammad Syuaib al-Maghribi. Selain itu, beliau berguru kepada Syaikh Ahmad Amin al-Athar, Sayyid Sultan ibn Hasyim, Sayyid Ahmad ibn Hasan al-Attar, Sayyid Alawi ibn Ahmad as-Saqaf, Sayyid Abbas Maliki, Sayyid Abdullah al-Zawawy, Syaikh Sholeh Bafadhal dan Syaikh Sultan Hasyim Dagatsani.

Para tokoh NU sering mengkritik pendapat para syabab HT yang terlalu berlebihan mengagungkan Syaikh Taqiyuddin sampai menganggapnya Mujtahid Mutlak. Namun HT hanyalah sebuah partai politik Islam yang jika memang mempunyai perbedaan tentang furu’iyyah dengan NU Aswaja maka tidak boleh dituduh sesat. Justru sangat keliru menyebut HT sebagai Wahabbi karena Amir kedua HT bernama Syaikh Abdul Qodim Zallum justru mengarang sebuah kitab bernama “Kaifa Hudimatul Khilafah” yang isinya menyebut bahwa salah satu sebab runtuhnya Khilafah Ottoman Turkish dari faktor eksternal adalah pemberontakan Wahabi Muhammad bin Abdul Wahhab di Hijaz. Wahabi sendiri sangat membenci HT dan Ikhwanul Muslimin (IM).
Saling Menghormati
Menghormati Gus Dur sebagai guru seharusnya secara nalar harus menghormati Syaikh Taqiyuddin. Jika Gus Dur adalah cucu pendiri NU maka Syaikh Taqiyuddin adalah cucu Guru dari pendiri NU. Ini nalar secara logika dan cerdas diakui maupun tidak.
Syaikh Taqiyuddin memang kurang begitu dikenal di kalangan ulama Mazhab Syafi’i, namun Syaikh Yusuf An-Nabhani adalah tokoh besar Mutaakkhirin tasawuf bermazhab Syafi’i. Syaikh Yusuf sangat dihormati oleh para Ulama dan Habaib di Hadramaut Yaman. Kitab beliau merupakan pegangan Ahli Tasawuf di Zamannya.
Diceritakan bahwa Mufti Mazhab Syafi’i dahulu Sayyid Abdurrahman Bin Ubaidillah As Seggaf ra pernah mengkritik pendapat Syaikh Yusuf An-Nabhani ra dalam beberapa bait syair. Tak lama Ibnu Ubaidillah pun mimpi bertemu Nabi Muhammad Saw dan Nabi pun menegur Ibnu Ubaidillah supaya menghormati Syaikh Yusuf karena beliau adalah ulama yang mencintai sepenuh hati terhadap Nabi Muhammad Saw.
Kitab beliau diantaranya adalah Hadi al-Murid ila Thuruq Al-Asanid, Hujjat-Allahi ala al-Alamin, Jawahir al-bihar, Sa’adat al-Darayn fi Shalati ‘Ala Sayyid Al- Kaunain, Afdhalu Ash-Shalawat ‘Ala Sayyid As-Sadat, Ahsan al-Wasāil fī Nazmi Asmāi al-Nabiyyi al-Kāmil, Al Fathul Kabir, 3 jilid besar, cetakan Musthafa al Babil Halabi, Kairo yang berisi lebih dan 14.450 hadits, Muntakhab, dari dua kitab Sahih yang berisi 3010 hadits sahih, Al Majmu’atun Nabhaniyah, shalawat-shalawat kepada Nabi (4 jilid), Tafsir Qurratul Ain yang dikutip dari Tafsir Baidhawi dan Jalalein Dan lain-lain banyak lagi. Semua karya beliau ini sudah tercetak, kebanyakannya pada percetakan Kairo dan Beirut.
Syeikh Ismail bin Yusuf an-Nabhani pernah menjabat Hakim Tinggi dalam Mahkamah Tinggi di Beirut. Beliau wafat tahun 1350 H setelah meninggalkan jasa bagi ummat Islam, khususnya yang menganut madzhab Syafi’i. Bahkan kitab beliau jauh lebih banyak dari Hadrotus Syaikh KH Hasyim ‘Asy’ari.
Maka secara nalar, mereka para pencinta Gus Dur jika memang mereka menghormati Gus Dur karena beliau cucu Mbah Hasyim maka harus juga menghormati Syaikh Taqiyuddin karena pendiri HT ini cucu guru Mbah Hasyim. Itu kalau mereka masih menganggap dirinya bermazhab Shafi'i. Namun akan lain tanggapan dan jawaban jika mazhab mereka adalah Pluralisme dan Liberalism.
Sumber: http://syariah-pos.blogspot.com/2017/06/kakek-gusdur-adalah-murid-kakek-pendiri-hizbut-tahrir.html

Bagaimana menurut anda?
anda warga NU?
Lebih baik anda perbaiki ahklak, mari sama sama perbaiki hati.
Insya Allah apabila kita memperbaiki hati kita, kita akan lebih baik dan lebih tenang. mari ukhuwah islamiah dikedepankan, jangan emosi, nafsu dan gengsi yang dikedepankan.
Posted by admin, Published at 03.07 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar